Workshop dan Motivasi
Pengenalan Kreativitas Seni Menggambar Manga Pada Anak-Anak Panti Asuhan Tambatan Hati
FEB Tel-U – Tim dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang beranggotakan Hani Gita Ayuningtias, S.Psi., MM. dan Grisna Anggadwita, ST., MSM. melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat sebagai wujud implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan mengusung tema “ Workshop dan Motivasi: Pengenalan Kreativitas Seni Menggambar Manga pada Anak-Anak Panti Asuhan Tambatan Hati.” Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Program Studi MBTI (Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika) untuk turut serta berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada bulan April ini bertujuan untuk menumbuhkan motivasi para anak-anak panti asuhan untuk optimis dalam mengembangkan bakat dan kemampuannya dalam seni menggambar. Selain itu, kegiatan ini merupakan pengenalan aktivitas sederhana pada anak-anak panti asuhan untuk mengoptimalisasi kemampuan otak kanan.
Lembaga pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam mencetak kualitas sumber daya manusia untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan pengembangan diri. Pengembangan potensi yang diperoleh peserta didik pada usia dini sangat mempengaruhi perkembangan peserta didik pada tahap berikutnya dan diharapkan dapat memiliki produktifitas kerja di masa dewasa. Hal yang perlu diperhatikan oleh para pendidik adalah anak pada usia dini memiliki potensi yang dapat berkembang jika diberi stimulus, bimbingan, bantuan, atau perlakuan yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya.
Otak merupakan sumber dari semua perilaku, pikiran, perasaan dan pengalaman. Walaupun semua otak manusia sama, namun ada sedikit perbedaan antara satu manusia dengan yang lainnya, yaitu mengoptimalkan fungsi kerja otak masing-masing. Perbedaan inilah yang menjadi dasar munculnya berbagai talenta unik dalam kehidupan manusia. Begitupula untuk peserta didik, terlepas dari lebih banyak menggunakan otak bagian kanan atau kiri, mereka mempunyai cara-cara sendiri untuk memaksimalkan penggunaannya dalam menghadapi berbagai macam hal dan masalah yang terjadi pada pembelajaran di sekolah maupun aktivitas sehari-hari. Pada pembelajaran di sekolah, otak kiri lebih sering digunakan karena otak kiri menyimpan informasi secara berurutan dan teratur, juga memerlukan analisa dan proses pemikiran yang logis. Sulit bagi otak kiri dalam menyerap informasi secara global atau sekaligus, maka dari itu penyampaian informasi atau ilmu di sekolah diberikan secara bertahap. Sedangkan otak kanan menggunakan kreativitas untuk memecahkan suatu masalah, karena lebih banyak mengandalkan intuisi dan lebih cepat menangkap informasi secara keseluruhan.
Kurangnya optimalisasi penggunaan otak kanan pada rentang usia 6-15 tahun masih dapat ditingkatkan agar lebih optimal, karena pada usia
tersebut kemampuan, keterampilan, dan kreatifitas mereka masih dapat dikembangkan ke berbagai macam hal. Anak-anak di Panti Asuhan Tambatan Hati memiliki berbagai macam kemampuan yang unik, salah satunya adalah bakat menggambar. Bagi sebagian orang, membaca komik maupun manga adalah hobi menyenangkan, sehingga tidak heran banyak anak-anak yang menyukainya. Berbagai karakter animasi dari Manga menjadi obyek gambar yang menarik, sehingga terkadang memberikan inspirasi untuk membuat karakter-karakter Manga yang pada akhirnya memiliki nilai tambah dan dapat dikomersialisasikan.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini mendapatkan respon yang positif baik dari pengelola panti maupun anak-anak Panti Asuhan Tambatan Hati. Anak-anak panti sangat antusias dalam mengikuti kegiatan workshop dan motivasi kreativitas seni menggambar manga ini. Output dari kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak, khususnya anak-anak Panti Asuhan Tambatan Hati dalam mengasah bakat dan kemampuannya dalam menggambar Manga.