Bandung, 13 Juni 2025 – Dalam rangka memperkuat kemandirian ekonomi dan sosial di pesantren, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Pesantren Al-Kasyaf, Cileunyi, Kabupaten Bandung. Kegiatan ini, yang berlangsung pada hari Jumat, 13 Juni 2025, bertujuan untuk membantu pesantren dalam merancang dan mengoptimalkan proses bisnis yang berkelanjutan, khususnya dalam mengelola unit-unit usaha berbasis zakat dan wakaf.
Kegiatan ini merupakan bentuk dari komitmen yang kuat dalam melakukan pengabdian masyarakat melalui berbagai program pelatihan dan workshop yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, khususnya dalam bidang ekonomi dan bisnis. Melalui pendekatan berbasis riset dan praktik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University berusaha untuk memberikan kontribusi positif dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Pesantren Al-Kasyaf dikenal dengan pendekatan ekosufisme yang mengintegrasikan pendidikan agama dengan pemberdayaan ekonomi dan pengelolaan lingkungan. Namun, meskipun memiliki potensi besar dalam pemberdayaan ekonomi, pesantren ini menghadapi tantangan dalam mengelola unit bisnisnya secara terstruktur dan optimal. Hal inilah yang menjadi dasar dilaksanakannya workshop bertema “Transformasi Bisnis Pesantren Al-Kasyaf: Merancang dan Mengoptimalkan Proses Bisnis Berkelanjutan.”
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University, antara lain Ade Irma Susanty, Ph.D., Herdiansyah Gustira Pramudia Suryono, S.T.,ME., Citra Kusuma Dewi, Ph.D., dan Dr. Adrian Ariatin, M.B.A. Para dosen memberikan pelatihan dan pendampingan praktis kepada para santri yang juga merangkap sebagai pengelola unit-unit bisnis pesantren. Pesantren Al-Kasyaf sendiri mengelola beberapa unit bisnis, seperti pengolahan sabun, produksi tempe, dan manajemen bank sampah.
Pemetaan Proses Bisnis dan Peningkatan Efisiensi Bisnis
Pelatihan dimulai dengan pemetaan alur kerja (workflow) di masing-masing unit bisnis yang ada di pesantren. Dr. Adrian Ariatin, M.B.A., kemudian memberikan pemaparan materi tentang cara-cara perbaikan dan pengelolaan workflow untuk meningkatkan efisiensi bisnis. Pesantren, yang saat ini telah memiliki unit-unit bisnis yang berjalan, diharapkan dapat merancang Standard Operating Procedure (SOP) untuk setiap unitnya, guna meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan usaha mereka.
Workshop ini juga menekankan pentingnya sistem pelayanan pelanggan yang baik serta strategi pemasaran yang efektif. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan daya tarik produk pesantren akan meningkat, dan unit-unit bisnis yang ada dapat memberikan dampak ekonomi yang lebih luas, baik bagi pesantren itu sendiri maupun masyarakat sekitar.
Peran Pesantren Sebagai Agen Perubahan Sosial dan Ekonomi
Menurut Herdiansyah Gustira Pramudia Suryono, S.T.,ME., yang mewakili Telkom University dalam kegiatan ini, “Pesantren memiliki peran yang sangat penting dalam pemberdayaan masyarakat. Selain sebagai pusat pendidikan agama, pesantren juga bisa menjadi agen perubahan sosial dan ekonomi. Dengan model bisnis yang lebih terstruktur dan berkelanjutan, Pesantren Al-Kasyaf dapat menjadi contoh bagi pesantren lain dalam mengelola unit usaha berbasis zakat dan wakaf untuk kemandirian ekonomi.”
Pesantren Al-Kasyaf sendiri, melalui pemimpinnya, Dr. Giovani, menyambut baik kegiatan ini. “Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Kami berharap dapat mengelola unit-unit usaha dengan lebih baik dan menghasilkan produk yang dapat bersaing di pasar, sekaligus meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren,” ujarnya dalam sambutannya.
Meningkatkan Dampak Positif untuk Masyarakat
Workshop yang diadakan di Pesantren Al-Kasyaf ini juga diharapkan dapat memperkuat posisi pesantren sebagai pusat edukasi masyarakat yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama tetapi juga memfasilitasi pemberdayaan ekonomi yang berdampak langsung pada masyarakat sekitar. Dengan adanya sistem dan proses bisnis yang lebih baik, pesantren ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kualitas hidup santri serta warga sekitar.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Telkom University berharap dapat terus berperan aktif dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengabdian masyarakat yang berfokus pada pengembangan model bisnis yang berkelanjutan di pesantren-pesantren Indonesia.








