Edukasi Literasi Keuangan bagi Karyawan Klinik: Pengabdian Masyarakat Telkom University di Tengah Maraknya Pinjaman Online

Perkembangan teknologi digital yang pesat telah membawa kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pengelolaan keuangan pribadi. Namun di balik kemudahan itu, tantangan besar muncul—terutama bagi karyawan di sektor kesehatan yang memiliki pendapatan tetap tetapi rentan terjerat gaya hidup konsumtif dan pinjaman online ilegal. Menyadari urgensi peningkatan literasi keuangan di era digital, Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Telkom menyelenggarakan program edukasi bagi para karyawan Klinik Utama Perisai Husada, Kota Bandung, pada April 2025 lalu.

Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi akademik Universitas Telkom dalam membantu masyarakat, khususnya karyawan usia produktif, untuk memiliki pemahaman dan keterampilan yang lebih baik dalam mengelola keuangan. Sebanyak 27 karyawan dari berbagai latar belakang pendidikan, mulai dari SMA hingga Magister, mengikuti kegiatan ini. Para peserta berada dalam rentang usia 25 hingga 55 tahun, sebuah kelompok usia yang sedang berada dalam fase penting kehidupan dalam hal perencanaan dan pengelolaan finansial.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dasar mengenai pengelolaan keuangan pribadi, termasuk kemampuan membedakan antara kebutuhan dan keinginan, menyusun anggaran rumah tangga, serta memahami risiko dari layanan keuangan digital yang tidak diawasi secara resmi oleh otoritas terkait. Dalam pelaksanaannya, metode pendekatan yang digunakan adalah berbasis partisipatif dan aplikatif. Tim pengabdian dari Telkom University mengawali kegiatan dengan melakukan koordinasi intensif bersama manajemen Klinik Utama Perisai Husada untuk merancang materi yang sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan.

Dari hasil diskusi dan observasi awal, ditemukan bahwa sebagian besar karyawan belum memiliki kebiasaan menyusun anggaran bulanan secara sistematis, belum terbiasa memisahkan kebutuhan dari keinginan, dan memiliki pemahaman yang sangat terbatas terkait investasi yang aman di era digital. Berdasarkan temuan tersebut, materi pelatihan kemudian disusun secara kontekstual agar mudah diterima dan diaplikasikan oleh peserta.

Kegiatan edukasi dilaksanakan secara luring di area klinik, dimulai dengan sambutan dari perwakilan manajemen klinik dan tim dosen Universitas Telkom. Kegiatan utama berupa ceramah interaktif yang dikemas menarik, membahas pentingnya literasi keuangan, strategi mengelola pengeluaran, hingga cara mengenali dan menghindari jebakan pinjaman online ilegal. Pemaparan ini disampaikan oleh tim pengabdian yang memiliki latar belakang di bidang keuangan dan akuntansi, sehingga materi yang diberikan bersifat aplikatif, tidak hanya teoritis.

Untuk memperdalam pemahaman peserta, sesi dilanjutkan dengan diskusi kelompok terarah (FGD) yang membahas berbagai tantangan nyata yang dihadapi para peserta dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari pengeluaran konsumtif, cicilan keluarga, hingga godaan diskon online. Suasana diskusi berlangsung dinamis dan penuh antusiasme. Banyak peserta yang terbuka membagikan pengalaman pribadi mereka dalam mengelola keuangan, termasuk kesulitan yang dihadapi dan keputusan finansial yang keliru di masa lalu.

 

Selain sesi diskusi, peserta juga mengikuti simulasi penyusunan anggaran rumah tangga sederhana. Dalam sesi ini, peserta diberi contoh kasus nyata dan diajak menyusun anggaran yang mencakup kebutuhan pokok, tabungan, dana darurat, serta perencanaan investasi jangka panjang. Dalam sesi ini pula, peserta dikenalkan dengan beberapa aplikasi investasi dan pencatatan keuangan yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK, sehingga mereka bisa mulai membangun kebiasaan mengelola keuangan secara digital dengan aman.

Kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari peserta. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan melalui kuesioner tertutup, sebanyak 96,28% peserta menyatakan puas dan sangat puas terhadap pelaksanaan program. Peserta merasa bahwa materi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan mereka, pemaparan mudah dipahami, dan metode yang digunakan membuat mereka aktif terlibat. Banyak yang menyatakan mulai memahami pentingnya menyusun rencana keuangan dan termotivasi untuk mulai menerapkan prinsip-prinsip yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Meski demikian, kegiatan ini juga menghadapi beberapa kendala. Perbedaan tingkat pemahaman peserta menjadi tantangan tersendiri bagi fasilitator dalam menyampaikan materi secara merata. Selain itu, waktu pelaksanaan yang terbatas karena menyesuaikan dengan jam kerja klinik menyebabkan materi harus disampaikan secara padat. Beberapa peserta juga masih merasa canggung menggunakan aplikasi keuangan digital, menunjukkan perlunya tindak lanjut berupa pendampingan atau pelatihan lanjutan.

Dalam sesi penutupan, tim pengabdian menyampaikan harapan agar kegiatan ini tidak berhenti sebagai edukasi satu kali, tetapi dapat ditindaklanjuti dengan program pembinaan berkala yang difasilitasi oleh manajemen klinik. Rekomendasi yang disampaikan mencakup penyediaan forum internal untuk berbagi informasi dan tips keuangan, pelatihan lanjutan terkait investasi yang sesuai dengan profil risiko karyawan, hingga pengenalan lebih lanjut aplikasi perencanaan keuangan.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini menjadi bukti nyata bahwa literasi keuangan bukan hanya kebutuhan, tetapi juga hak setiap individu untuk mencapai kesejahteraan finansial. Ketika karyawan memiliki pemahaman yang baik mengenai cara mengatur keuangan, mereka tidak hanya terbebas dari jeratan utang dan gaya hidup konsumtif, tetapi juga memiliki pondasi yang kuat untuk merencanakan masa depan yang lebih stabil.

Telkom University melalui kegiatan ini kembali menegaskan komitmennya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya fokus pada kegiatan akademik, tetapi juga aktif hadir di tengah masyarakat melalui program-program pemberdayaan yang berdampak langsung. Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian, diharapkan program serupa dapat diperluas ke berbagai sektor lainnya, demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang sadar finansial di era digital yang terus berkembang.

Secret Link