Tingkatkan Kemandirian Ekonomi Pesantren Melalui Bank Sampah

Tingkatkan Kemandirian Ekonomi Pesantren Melalui Bank Sampah

Permasalahan sampah sedang menjadi momok besar bagi masyarakat Bandung saat ini, tidak terkecuali bagi pesantren. Dimana pesantren juga menyumbangkan lebih dari 33,6 kg sampah organik dengan 41% terbuang sia-sia. Dalam menangani kondisi ini, pengelolaan bank sampah menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan sebagai solusi mengatasi masalah sampah, dan juga menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kemandirian ekonomi pondok pesantren.

Inisiasi kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh Tim Abdimas FEB Tel-U karena melihat adanya potensi pengelolaan sampah yang juga bisa menjadi salah satu upaya peningkatkan kemandirian pesantren. Harapannya, hal ini dapat membantu pesantren keluar dari permasalahan sampah yang saat ini menjadi kendala tidak hanya di pesantren namun juga di wilayah bandung secara keseluruhan.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan terdiri dari dosen dan mahasiswa program Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University yakni Ibu Hilda., S.E., M.Si., Ak., CA., CPA selaku ketua abdimas, Ibu Tri Utami Lestari S.E., M.Ak, dan Ibu Ruri Octari Dinata., S.E., M.S.A selaku anggota abdimas. Selain dosen, kegiatan pengabdian masyarakat ini juga melibatkan mahasiswa diantaranya ⁠Anbiya Abdul Ghani, Pascalis Gratio Vento Theonatan, dan Dina Amalia. Kegiatan ini juga turut mengundang Ibu Tri Widarmanti., S.M.B., M.M. selaku narasumber yang memiliki pengalaman praktis dalam pengolahan sampah di lingkungan Telkom University.

Pihak pesantren juga mengungkapkan antusiasme dan harapannya terhadap kegiatan pengabdian masyarakat yang dinantikan keberlanjutannya di masa yang akan datang. Mereka juga berharap pihak Telkom University juga dapat terus membantu pendampingan pengelolaan bank sampah agar pesantren dapat meminimalisir permasalahan sampah ini dan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi melalui pengelolaan bank sampah.