Pengenalan Karakteristik gen Z untuk Mendukung Wirausaha di desa Kertawangi
Pelaksanaan pengabdian masyarakat yang berlangsung pada hari Senin, tanggal 30 Desember 2025, bertempat di PKMB Bina Terampil Mandiri, Desa Kertasari, Parongpong, Lembang, Jawa Barat, mengusung topik “Pengenalan Karakteristik Gen Z untuk Mendukung Wirausaha Desa Kertawangi.” Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat desa, khususnya pelaku usaha, tentang ciri khas generasi Z (Gen Z) serta cara memanfaatkan karakteristik tersebut dalam mengembangkan wirausaha desa. Desa Kertawangi yang memiliki potensi besar dalam bidang agribisnis dan pariwisata diyakini dapat memanfaatkan kreativitas dan inovasi dari Gen Z untuk memperkuat daya saingnya. Dengan memahami pola pikir, preferensi, dan perilaku Gen Z, diharapkan masyarakat desa dapat berkolaborasi dengan generasi muda untuk menciptakan ide-ide usaha baru yang relevan dengan kebutuhan pasar saat ini.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Ketua PKMB Bina Terampil Mandiri, yang menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mendukung kemajuan desa. Setelah itu, nara sumber dari tim pengabdian Masyarakat, Puspita Wulansari PhD, memberikan materi mengenai karakteristik utama Gen Z, seperti keakraban mereka dengan teknologi digital, kecenderungan untuk mencari pengalaman yang autentik, serta peranannya dalam lingkungan kerja, atau perusahaan. Penjelasan ini dilengkapi dengan data hasil penelitian terkini tentang Gen Z, sehingga peserta memiliki gambaran yang jelas dan faktual. Penyampaian materi dilakukan secara interaktif menggunakan presentasi visual, dan contoh-contoh kasus sukses yang melibatkan Gen Z dalam berbagai sektor usaha.
Diskusi terbuka menjadi salah satu bagian yang paling menarik dalam kegiatan ini. Peserta, yang terdiri dari berbagai kalangan, seperti petani, pelaku UMKM, dan tokoh masyarakat, berbagi pandangan mereka tentang tantangan dan peluang dalam melibatkan Gen Z dalam wirausaha desa. Beberapa peserta mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap kesenjangan pemahaman teknologi antara generasi tua dan muda. Sebagai tanggapan, tim pengabdian masyarakat memberikan solusi praktis, seperti program pelatihan digital untuk masyarakat desa dan pembentukan tim kolaborasi lintas generasi.
Sebagai penutup, seluruh peserta menerima panduan praktis tentang karakteristik Gen Z dan strategi wirausaha. Panduan ini dirancang dalam format yang mudah dipahami, dilengkapi dengan langkah-langkah konkret untuk diimplementasikan. Dengan memahami karakteristik Gen Z dan memanfaatkan potensi mereka, Desa Kertawangi diharapkan dapat menjadi model sukses pengembangan wirausaha berbasis kolaborasi antar generasi. Kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting untuk membangun sinergi antara masyarakat desa dan Gen Z demi kemajuan bersama.