Pelatihan Aliran Kas Bersih dan Studi Kelayakan Bisnis di PDAM Tirta Medal Kabupaten Sumedang Jawa Barat

Pelatihan Aliran Kas Bersih dan Studi Kelayakan Bisnis di PDAM Tirta Medal Kabupaten Sumedang Jawa Barat

Oleh: Muhammad Azhari, S.E., M.A.B.

Pada hari Selasa, tanggal 19 Maret 2019 telah dilaksanakan Pelatihan Pengelolaan Kas dan juga Studi Kelayakan Bisnis bagi Manajemen dan juga segenap karyawan di lingkungan PDAM Tirta Medal, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Kegiatan ini dilaksanakan dilaksanakan dalam dua sesi, dimana pada sesi pertama, materi yang diberikan adalah Pengelolaan Kas dimana dalam materi tersebut juga dibahas mengenai alternatif sumber modal yang memiliki tingkat biaya modal yang rendah. Materi ini disampaikan oleh Khaerunnisa, SE., MM. Pada sesi kedua, materi yang disampaikan adalah studi kelayakan bisnis, dimana dipaparkan juga salah satu alternatif strategi bisnis, yaitu franchise. Materi ini disampaikan oleh Dr. Drs. Arif Partono., MM., CPHR. Kegiatan ini dikoordinator oleh Muhammad Azhari, SE., MAB, dengan Dr. Lenny Suzan dan Dr. Arif Partono sebagai Anggota.

Disamping melakukan ceramah, kegiatan ini juga diisi dengan diskusi dan Tanya jawab yang mendapat sambutan yang sangat baik oleh para peserta. Penanya terbaik dan partisipasi aktif dari para peserta ini diberikan apresiasi oleh panitia berupa souvenir yang menarik.

Berdasarkan hasil diskusi serta evaluasi pada saat program pengabdian masyarakat ini dilakukan, diketahui bahwa unit bisnis yang dibentuk oleh PDAM Tirta Medal adalah bisnis air mineral dalam kemasan. Bisnis ini dipilih untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh PDAM Tirta Medal, dalam rangka untuk meningkatkan pendapatan usaha. Adapun usaha ini, awalnya dimodali oleh dana koperasi.

Secara garis besar, pemasaran yang dilaksanakan oleh PDAM Tirta Medal diperkuat oleh kebijakan Bupati Kabupaten Sumedang, bahwasanya untuk membeli air mineral dalam kemasan yang diproduksi oleh PDAM Tirta Medal. Namun dalam perjalanannya, bisnis ini mengalami hambatan berupa tingkat produksi yang terbatas sehingga tidak dapat memenuhi semua permintaan yang datang. Alhasil, pendapatan dari bisnis ini mengalami stagnasi atau tidak dapat mengalami pertumbuhan. Salah satu solusinya adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi air mineral dalam kemasan tersebut. Masalah lain muncul, ketika investasi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit, dan dalam beberapa aspek, investasi tersebut secara tersirat belum tentu dapat menguntungkan PDAM Tirta Medal untuk dimasa yang akan datang. Faktor biaya modal dan strategi perluasan pemasaran menjadi tinjauan utama dalam investasi peningkatan kapasitas produksi ini.

Adanya pelatihan ini, memberikan wawasan atas alternatif sumber dana investasi dengan biaya modal yang cenderung lebih kecil diantara sumber modal lainnya, yakni BMT, dimana pengelolaan BMT dilakukan secara hukum ekonomi syariah dengan biaya modal sesuai dengan kesepakatan dan kemampuan bayar pelaku bisnisnya. Selain itu, untuk memberikan solusi alternatif strategy bisnis kekinian, maka sharing dilanjutkan kepada suatu model bisnis franchise, yang memadukan antara kekuatan modal eksternal dengan sumber daya yang dimiliki oleh PDAM Tirta Medal.

Hasil dari pembahasan ini, diharapkan dapat menjadi solusi alternatif bagi masalah yang dihadapi oleg PDAM Tirta Medal. Dimana kelangsungan bisnis air mineral dalam kemasan ini dianggap sangat penting bagi kemajuan secara ekonomi makro bagi masyarakat Sumedang, dikarenakan beberapa vendor utama dari bisnis in menggunakan sumber daya yang berada di lingkungan kabupaten Sumedang.

Harapan kedepannya, PDAM Tirta Medal menginginkan adanya program-program pendampingan bagi bisnis PDAM Tirta Medal dan juga bisnis-bisnis mikro lainnya yang dilakukan oleh beberapa karyawan di lingkungan PDAM Tirta Medal. Selayang pandang atas kegiatan ini dapat dilihat melalui Youtube, yang dapat diakses melalui link https://youtu.be/t8EOL8aei60

[metaslider id=4726 cssclass=””]