SCBTII 2016 Diharapkan Sebagai Ajang Kolaborasi Mendukung Kemandirian Bangsa

BANDUNG, TEL-U – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University (FEB Tel-U) kembali gelar Smart Collaborations for Businesses in Technology and Information Industries 2016 (SCBTII 2016) mulai tanggal 15-16 Agustus 2016 di Grand Tjokro Hotel, Bandung.

SCBTII ke-7 yang dihadiri oleh akademisi dan praktisi dari dalam dan luar negeri ini mengangkat tema “Smart Colaborasi untuk Industri Informasi dan Bisnis Atara Pelaku Bisnis, Pemerintah, Akademisi dan Komunitas”.

Hadir perwakilan dari pemerintah antara lain Basuki Yusuf Iskandar (Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementrian komunikasi dan teknologi informasi Rebuplik Indonesia), kemudian perwakilan dari akademisi dihadiri oleh  Prof. Teck Y. Eng (Professor of Marketing, University of Southampton, United Kingdom sekaligus Managing Editor of Journal of General Management (Terindeks Scopus).

Selain itu ada pembicara Dr. Gadang Ramantoko (dosen FEB Tel-U), lalu dari pelaku bisnis dihadiri oleh R. Tubagus Wijaya, SE (CEO Parfum Gue), Niam Dzikri (Director PT Finnet Indonesia), dan Hadi Kuncoro (CEO aCommerce-eCommerce Solutions for Southeast Asia)

“Pada acara ini kita akan melihat smart bisnis, smart government, smart academics, dan smart communities bekerja sama untuk industri bisnis dan teknologi informasi di dunia” ucap Rektor Tel-U Prof Ir Mochamad Ashari, MEng, PhD saat membuka acara.

Ketua Panitia SCBTII 2016, Dr. Astri Ghin, mengatakan bahwa tujuan event ini adalah sebagai jembatan untuk kita, membagikan (share) pengetahuan dan pengalaman baik dari akademisi, pemerintah dan pelaku bisnis. “Sebagai akademisi tidak lengkap rasanya kita berkecimpung dalam dunia pendidikan tapi tidak membagikan pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki,” ucapnya.

Astri menjelaskan ada 46 paper yang dipersentasikan pada acara ini. Jumlah ini merupakan yang lolos seleksi dari 105 paper yang masuk dari empat negara.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementrian Komunikasi dan Teknologi Informasi Republik Indonesia berharap acara ini mampu mendorong kolaborasi akademisi, bisnis, masyarakat dan pemerintah  dapat memberikan manfaat, terutama dalam pengembangan ICT di Indonesia. “Semoga dengan kolaborasi ini kita dapat mendukung kemandirian bangsa dan eksistensi budaya nasional,” ucapnya. (purel/aw)