Profesor Mohammad NUH: Telkom University Menuju Indonesia Emas 2045

Profesor Mohammad NUH: Telkom University Menuju Indonesia Emas 2045

BANDUNG, Telkom University – Dalam lawatan Sharing Knowledge, Senin siang (13/2/2017) di ruang meeting Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Profesor Mohammad NUH berbagi pengalaman terkait strategi Universitas dalam membangun Indonesia emas 2045. Nuh secara sungguh-sungguh meyakini bahwa kemajuan Indonesia sangat dekat dan mungkin terjadi, dengan syarat universitas-universitas di Indonesia mengawalnya dengan baik.

Fokus amatan Nuh memang lebih pada pembangunan sumber daya, di mana dalam catatannya setidaknya akan terjadi peningkatan kebutuhan productive resource. “Saat ini saja, kalau kita lihat data hasil rilis pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada tahun 2014 lahan produktifitas memerlukan 55 juta pekerja dengan well skilled, tahun 2030 melonjak hingga 113 juta. Artinya, itu kan tugas Universitas untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia” paparnya.

Telkom Unversity, dalam pandangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan orde Soesilo Bambang Yudhoyono ini merupakan kontributor utama pencapaian cita-cita Indonesia Emas 2045. Dengan segala sumber daya yang selama ini dimiliki oleh Telkom University, tentu dengan dukungan multi stakeholder. “2045 tidak lama, kalau tidak kita kawal pembangunan ini melalui saat ini, maka yang ada potensi besar ini menjadi undeformasi (tidak terpenetrasi sesuai zaman terkini)” Ujarnya.

Dalam paparan singkatnya, ia memuji kemajuan Telkom University dalam 4 tahun terakhir. Bahkan, ia menambahkan tidak ada di Indonesia perguruan tinggi dengan akselerasi setara Telkom University dengan usia yang relatif muda. “Selama ini masalah bersama kita adalah sulitnya menjaga performa standar, universitas di Indonesia yang hampir ratusan tahun berdiripun, tidak signifikan melaju mengarus pada zaman yang serba cepat ini, Telkom University harus berada pada celah itu, cepat tanggap terhadap kebutuhan zaman” lanjutnya.

Untuk dapat mewujudkan cita-cita Telkom University, cara berpikir seluruh stakeholder harus higher order thinking, pemikiran yang melebihi kapasitas zaman. “Kita itu jangan mendidik anak-anak (mahasiswa) dengan zaman yang kita lalui, tetapi sesuaikan dengan zaman mahasiswa itu. Kalau sudah eranya serba teknologi, ya kita harus mengejar itu, sederhananya kita memberikan bekal pengetahuan untuk hidup di masa depan, bukan di masa sekarang”. Tegasnya.

Dalam sambutan permulaan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Penelitian Dr. M. Yahya Arwiyah menyatakan, apa yang sedang dilakukan oleh Telkom University adalah menjalankan rancangan 10 tahun pertama. “Sebagai generasi 10 tahun pertama pertumbuhan Telkom University, kita sudah banyak berupaya, menghasilkan prestasi yang tidak sedikit, akreditasi institusi berhasil kita raih dengan nilai unggul A, kompetisi internasional banyak kita dapatkan, tentu ini menjadi modal awal untuk terus maju berkembang di masadepan” terangnya.

Sharing knowledge berlangsung hangat, hadir sebagai pembuka Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Penelitian Dr. M. Yahya Arwiyah, Wakil Rektor Bidang Admisi dan Kerjasama Internasional Dr. AMA Suyanto, Wakil Rektor Bidang Akademik DR. Heroe Wijanto dan para pimpinan Fakultas, juga Direktur di lingkungan Telkom University.[]

 

Abdullah Adnan