Komunikasi Pemasaran Melalui Social Media pada Usaha Mikro dan Kecil Desa Mekarmaju Kab. Bandung

Komunikasi Pemasaran Melalui Social Media pada Usaha Mikro dan Kecil Desa Mekarmaju Kab. Bandung

Oleh : Sisca eka fitria ST, MM

Desa Mekarmaju Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung memiliki luas wilayah mencapai kurang lebih 140 Ha. Bila diliilihat dari topografi dan kontur tanah, Desa Mekarmaju  secara umum terdiri dari dataran berbukit, yang berada pada ketinggian 1000 s/d 1200 meter diatas permukaan laut dengan suhu rata-rata berkisar antara 18 °C s/d 28 ° C. Jumlah penduduk Desa tercatat sebanyak  5.593  jiwa, dengan jumlah Laki-laki  2.758 jiwa dan perempuan sebanyak 2.835 jiwa serta jumlah Kepala Keluarga 1.597 orang. Desa ini terbagi atas 4 Dusun dengan jumlah Rukun Warga sebanyak 12, dan terdiri dari  41 Rukun Tetangga.  Karena desa sukamaju didominasi oleh usaha pandai besi, desa ini dikenal dengan nama Kampung pandai besi.

Dalam menjalankan usaha, para pelaku usaha desa sukamaju ada yang sudah memasarkan produk langsung melalui online sampai keluar kota dengan menggunakan merek sendiri. Tapi pada umumnya masyarakat masih sangat bergantung pada para perantara dan cendrung pasif dalam memasarkan produknya. Seperti yang dikemukakan oleh sekretaris desa, bapak Firman Maulana, produk yang diproduksi masyarakat pada umumnya di beli oleh daerah-daerah lain dan di claim sebagai produk produksi daerah tersebut. Karena merupakan usaha turun temurun, mereka cendrung menerima kondisi saat ini dan tidak mengembangkan usaha nya.  Masyarakat biasanya memproduksi produknya berdasarkan pesanan dan ketersediaan bahan baku. Produk yang dihasilkan dipasarkan tanpa cap yang dapat menandakan sebagai produk sendiri, sehingga potensi dan kemampuan desa ini tidak banyak didengar masyarakat luas.

Salah satu alternatif dalam  memperluas pasar pada masyarakat desa Sukamaju adalah dengan melakukan pelatihan yang berhubungan dengan komunikasi pemasaran dengan  menggunakan media pemasaran modern seperti media sosial. Selain itu karena masih kurangnya pengetahuan Masyarakat tentang konten komunikasi yang efektif dalam  mengkomunikasikan produk ke konsumen, diperlukan pelatihan yang dapat membantu Masyarakat untuk dapat memahami materi komunikasi yang tepat dalam mengkomunikasikan produknya.

Untuk itulah, Tim Dosen dan mahasiswa di bidang ilmu Entrepreneurship bermaksud untuk terlibat dalam  program Pelatihan Komunikasi Pemasaran melalui media sosial, agar dapat membantu meningkatkan cakupan pasar Pelaku usaha Desa Sukamaju tersebut.  Dimana dalam pelaksanaannya dibagi menjadi dua materi utama berupa:

  1. Memberikan pengetahuan mengenai fungsi komunikasi Pemasaran.
  2. Memberikan pengetahuan mengenai fungsi komunikasi pemasaran dengan menggunakan sosial media dalam promosi usaha.
  3. Workshop pembuatan materi komunikasi pemasaran dengan menggunakan media sosial.

Diharapkan setelah mengikuti pelatihan yang dilakukan, Masyarakat merasakan manfaat sebagai berikut:

  1. Memiliki pemahaman terhadap fungsi komunikasi pemasaran.
  2. Memiliki kemampuan dalam promosi usaha dan mengembangkan pasar melalui komunikasi pemasaran melalui media sosial.

Selama melakukan pelatihan, masyarakat usaha mikro dan kecil desa Mekarmaju, memiliki antusias yang sangat baik dalam menanggapi materi yang diberikan. Masyarakat aktif bertanya selama kegiatan berjalan dan  mengikuti kegiatan evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi Kahoot dengan penuh semangat.  Adapun jumlah Masyarakat sasar yang dapat hadir sebanyak 41 orang.

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada masyarakat sasar untuk mengetahui sejauh mana program dan metode yang kami laksanakan dapat diterima oleh masyarakat sasar. Dari 41 kuesioner yang disebarkan, kembali sejumlah 32 kuesioner. Dari kesuluruhan perhitungan kuesioner 55,6 persen dari keseluruhan butir penilaian menjawab setuju, 44,4 persen menjawab sangat setuju dan tidak ada yang menjawab sangat setuju dan sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa total jumlah setuju dan sangat setuju 100 persen berada pada kategori sangat baik. Artinya masyarakat menerima denagn baik pelatihan yang diberikan dan mengharapkan adanya kegiatan seperti ini dimasa yang akan datang.

Rencana kegiatan  lebih lanjut, jika memungkinkan dari segi waktu dan kesempatan kami akan  menjutkan program ini, dengan terlebih dahulu melakukan beberapa survei dan observasi untuk melihat potensi pengembangan lebih lanjut.