Indonesia Perlu Bangun Budaya untuk Mendukung Inisiatif Digital

Indonesia Perlu Bangun Budaya untuk Mendukung Inisiatif Digital

JAKARTA, TEL-U – Indonesia dinilai perlu membangun budaya yang mendukung terciptanya inisiatif ekonomi digital (digital economy initiatives), sehingga para akademisi, kalangan pebisnis, perusahaan dan pemerintah dapat berkolaborasi. Budaya ini diharapkan dapat memicu keterampilan dasar mencakup pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill) dan pola pikir, perilaku dan kebiasaan-kebiasaan baik.

Hal ini mengemuka dalam Diskusi Nasional bertema “Digital Indonesia Initiative: Digital Transformation for National Competitiveness” yang diselenggarakan oleh Progam Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University (MM FEB Tel-U) di Graha Merah Putih Jakarta, Kamis (2/6).

“Indonesia hingga saat ini belum memiliki inisiatif digital, karena itu kami mengusulkan tiga platform untuk menjadi inisiatif digital Indonesia, yaitu infrastruktur, e-commerce dan kompetensi,” ujar Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University, Dodie Tricahyono.

Dalam platform infrastruktur, kata Dodie, ada beberapa hal yang dihasilkan. Antara lain pemerintah, akademisi dan industri harus duduk bersama melakukan penelitian yang bisa diterapkan (applicable). “Meski selama ini regulasi dari mulai pemerintah pusat hingga pemerintah daerah, sudah tersosialisasikan dengan sangat baik,” katanya.

Adapun dalam platform e-commerce, Dodie membagi bisnis digital menjadi 4 elemen: e-commerce, e-money, shipment/logistik dan big data. “Empat elemen ini harus dikelola oleh perusahaan dengan baik untuk dapat sukses di digital business,” kata Dodie.

Dodie juga menyebutkan, terkait dengan model bisnis, yang penting adalah mampu membaca peluang. “Indonesia tidak memiliki model bisnis yang khas tetapi dapat melakukan pemanfaatan local need/want karena itu untuk membuat business model yang baik, harus fokus terhadap peluang,” katanya.

Menurut Dodie, Indonesia memiliki start-up terbesar di ASEAN dengan jumlah kurang lebih 2.000. Namun dari jumlah ini, ujar dia, belum ada yang menjadi Unicorn. Jika dilihat dari CHGR, Indonesia yang mencapai angka tertinggi ternyata mayoritas di tiga  bidang yaitu Travel dan Transport, E-Commerce (termasuk didalamnya Fashion dan Retail), dan Online Media. “Yang menarik, growth start up adalah 6,5 kali lipat di tahun 2020,” tambahnya. (purel/feb)

Tinggalkan Balasan